Kalung Kemiri
Semua dipacking dengan Box 9 x 7 x 3 cm Berat total: 30 gram
Filosofi Dibalik Nama Kalung Kemiri Enggang Lakian
Terbuat dari cangkang Kemiri asli dari pegunungan Meratus Kalimantan Selatan, Meratus adalah penghasil kemiri dan salah satu jalur rempah di Indonesia, tekstur dan ketebalan cangkang kemiri Meratus berbeda dengan kemiri pada umumnya. Masyarakat pegunungan Meratus adalah suku Dayak atau biasa disebut Dayak Meratus.
Nama Enggang (Sekedar Penamaan Produk) diambil dari nama burung khas Kalimantan, burung kehormatan suku Dayak. Bagi masyarakat Dayak, burung enggang adalah simbol sosok pemimpin yang ideal.
Suaranya yang keras dan lantang melambangkan perintah pemimpin yang selalu didengar rakyat dan menjaga wilayah kekuasaannya.
Ekornya yang mekar dan panjang melambangkan kemakmuran rakyatnya. Burung enggang memakan biji bijian dari hutan, burung ini terbang dan hinggap di pepohonan. Banyak pohon yang tumbuh baru dari biji yang ditinggalkan burung ini sehingga secara tidak langsung menjaga ekosistem dan kelestarian hutan di Pegunungan Meratus - Kalimantan Selatan.
Lakian adalah laki - laki atau pria dalam Bahasa Banjar - Kalsel. Berdasar dari pemasangan dari arah atas kebawah simbol pengayom bagi kepala keluarga dan masyarakat. Warna keramik pada tengah kalung yang mencolok dan kontras melambangkan keberanian.